Perekonomian
di Indonesia mencapai kejayaan pada pertengahan abad-19 sampai abad-20an, ekonomi
Indonesia telah berada pada posisi Preconditions for take-off. Pierre Van Der
Eng, rata-rata pertumbuhan dan tingkat pendapatan rill perkapita indonesia pada
saat itu sama seperti yang dicapai oleh Jepang.
Surabaya
yang pada saat itu berkedudukan sebagai pusat perdagangan, mampu mengalahkan
Batavia (sekarang Jakarta). Porsi Surabaya dalam ranah perdagangan sangatlah
besar, bahkan menjadi salah satu pusat perdagangan terbesar di Jawa. Pada
perempatan kedua abad ke-19 wilayah keresidenan ini telah menjadi satu kawasan
ekonomi yang penting, baik sebagai penghasil komoditi ekspor, industry, maupun
perdagangan. Pada tahun 1880-an, kaum kapitalis asing banyak melakukan ekspansi
ekonominya dengan menanamkan modalnya pada sektor perkebunan. Dengan semakin
banyaknya investasi asing masuk wilayah ini, menjadikan Surabaya menjadi salah
satu kawasan yang penting, khususnya dalam perdagangan internasional.