MUSEUM HOUSE OF SAMPOERNA

                Berdasarkan hasil kunjungan saya ke museum House of Sampoerna, pada hari Senin tanggal 31 Oktober 2011, bersama teman-teman dapat saya gambarkan sekilas mengenai Museum House of Sampoerna. PT HM Sampoerna atau Sampoerna, salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia saat ini, didirikan oleh Liem Seeng Tee (1893–1956). Bangunan-bangunannya yaitu Bangunan besar di tengah dan diapit dua bangunan kecil di kiri dan kanannya. Bangunan ini dididirkan pada tahun 1864 dan awalnya digunakan sebagai panti asuhan untuk anak yatim piatu laki-laki. Pada tahun 1912, panti asuhan dipindahkan ke Jalan Embong Malang. Lalu pada tahun 1932 setelah cukup sukses, Liem Seeng Tee membeli bangunan ini sebagai pabrik rokok Sampoerna. Sejak itu, tempat ini dikenal sebagai Pabrik Taman Sampoerna
. Disamping bangunan utama terdapat bangunan lain yang masih digunakan oleh keluarga dari pemilik sampoerna, dan pabrik rokok yang masih beroperasi sampai saat ini.

Di bangunan utama yang besar, pada awalnya terdapat aula yang cukup luas. Oleh karena itu, atas ide istri Liem, aula tersebut dibuat menjadi gedung bioskop dengan nama Sampoerna Theater. Gedung bioskop ini dilengkapi dengan panggung berputar dan lantai buatan untuk efek khusus, sehingga membuatnya menjadi salah satu gedung theater terhebat pada masanya. Ir Soekarno sering menggunakan aula ini untuk mengobarkan semangat perjuangan pada masa penjajahan. Bahkan Charlie Chaplin pernah mengunjungi gedung bioskop itu. Bangunan utama inilah yang menjadi museum House of Sampoerna saat ini.

            Beerdasarkan pengamatan saya museum ini tergolong museum tertutup, karena meskipun koleksinya terbuka untuk umum dan koleksinya berupa barang yang khusus dalam sejarah Pabrik Sampoerna, serta barang koleksinya tidak mudah rusak dan berfungsi sebagai hiburan atau rekreasi. Di Museum House of Sampoerna ini terdapat koleksi pribadi, yang berupa benda-benda yang menjadi sejarah berdirinya pabrik rokok sampoerna. Museum house of sampoerna ini hanya memiliki koleksi terbatas pada rokok dan benda-benda yang menjadi penunjang perkembangan pabrik rokok sampoerna. Misalnya saja, koleksi tembakau, cengkeh, alat-alat produksi rokok, pembungkus rokok, sampul dan model korek api, dan direktur serta staf-staf yang telah ikut membesarkan nama sampoerna.  

            Museum House of Sampoerna menampilkan berbagai macam kenangan dari pabrik rokok sampoerna, dari mulai pedagang kaki lima hingga menjadi pabrik rokok yang sukses dan sebesar saat ini. Ada bangunan, ada model warung kaki lima, ada mobil dan motor lama yang digunakan oleh pemilik sampoerna, juga ada alat-alat produksi. Di museum ini juga menyediakan souvenir bagi yang ingin membawa pulang oleh-oleh. Tentunya tidak lepas dari tema utamanya yaitu Rokok. Museum yang berbau rokok ini meskipun terbuka dan gratis untuk umum, namun juga memiliki batasan, yaitu anak-anak yang berumur kurang dari 18 tahun dilarang masuk atau melihat-lihat koleksi.

            Kesimpulannya, museum House of Sampoerna ini hanya mengoleksi barang-barang khusus yang pernah menjadi kenangan dari berdirinya pabrik rokok sampoerna yang besar sampai saat ini, disini tidak ada koleksi lain sealin bangunan pabrik Sampoerna lama (namun masih ada kegiatan produksi), dan koleksi didalam yang berupa benda-benda yang menunjukkan bahwa sejarah tentang pabrik rokok sampoerna benar-benar ada, dan berdiri, serta perjalanan karirnya. Di museum ini memberikan amanat bahwa kita tidak boleh menyerah dan terus berusaha. Seperti yang dilakukan oleh pendiri pabrik rokok sampoerna Liem Seeng Tee.